Sistem transmisi tenaga
listrik merupakan proses penyaluran tenaga listrik dari pembangkit sampai
sistem distribusi sehingga sampai pada konsumen pengguna listrik. Saluran
transmisi membawa tenaga listrik dari pusat-pusat pembangkitan ke pusat-pusat
beban melalui saluran teangan tinggi 150 kV atau ekstra tinggi 500 kV. Hal ini
bertujuan untuk mengurangi rugi-rugi yang dapat terjadi selama proses transmisi
tenaga listrik.
Penyaluran tenaga
listrik pada transmisi menggunakan arus bolak-balik (AC) ataupun dengan arus
searah (DC). Penggunaan arus bolak-balik yaitu dengan sistem tiga-fasa. Saluran
transmisi dengan menggunakan sistem arus bolak-balik tiga-fasa merupakan sistem
yang banyak digunakan, mengingat kelebihan sebagai berikut :
1.
Mudah pembangkitannya,
2.
Mudah pengubahan
tegangannya,
3.
Dapat menghasilkan
medan magnet putar,
4.
Dengan sistem
tiga-fasa, daya yang disalurkan lebih besar dan nilai sesaatnya konstan.
- Representasi Saluran Transmisi
Representasi saluran transmisi dilakukan untuk
mempermudah dalam perhitungan-perhitungan parameter-parameter yang terdapat
dalam saluran transmisi. Untuk merepresentasikan saluran transmisi ke dalam
rangkaian ekivalennya, tergantung dari panjang saluran transmisi tersebut. Disain saluran transmisi didasarkan atas jumlah daya yang harus disalurkan
dari pusat-pusat pembangkit ke pusat beban, jarak dan jenis medan yang harus
dilalui, biaya yang tersedia dan pertumbuhan beban di waktu mendatang.
Peningkatan tegangan pada saluran transmisi mempunyai beberapa keuntungan
sebagai berikut :
- Untuk penyaluran daya yang sama, arus yang dialirkan menjadi berkurang sehingga jatuh tegangan menjadi kecil dan tentunya rugi-rugi transmisi dapat diperkecil.
- Penggunaan bahan konduktor pada kawat penghantar akan berkurang dengan bertambahnya tinggi tegangan transmisi.
- Luas penampang konduktor menjadi berkurang sehingga struktur penyangga konduktor menjadi lebih kecil.
Akan tetapi, dengan bertambah tingginya tegangan
transmisi, berarti jarak antar fasa kawat penghantar harus lebih besar dan
panjang gandengan isolator harus lebih besar. Saluran transmisi pada dasarnya merupakan
rangkaian listrik yang memiliki konstanta atau parameter yang terbagi sepanjang
saluran, terdiri atas resistansi, induktansi, kapasitansi dan konduktansi.Parameter-parameter tersebut tidak terletak secara terkonsentrasi pada satu
tempat, melainkan terbagi rata sepanjang saluran. Kinerja saluran transmisi
tergantung dari banyaknya parameter tersebut.
Source :
Zuhal, Dasar Teknik Tenaga Listrik dan Elektronika Daya, Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama, 1995.
W. D. Stevenson, Analisa Sistem Tenaga Listrik, Edisi Keempat, Jakarta: Erlangga, 1983.
Source :
Zuhal, Dasar Teknik Tenaga Listrik dan Elektronika Daya, Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama, 1995.
W. D. Stevenson, Analisa Sistem Tenaga Listrik, Edisi Keempat, Jakarta: Erlangga, 1983.