Saturday, April 8, 2017

Sistem Transmisi

Sistem transmisi tenaga listrik merupakan proses penyaluran tenaga listrik dari pembangkit sampai sistem distribusi sehingga sampai pada konsumen pengguna listrik. Saluran transmisi membawa tenaga listrik dari pusat-pusat pembangkitan ke pusat-pusat beban melalui saluran teangan tinggi 150 kV atau ekstra tinggi 500 kV. Hal ini bertujuan untuk mengurangi rugi-rugi yang dapat terjadi selama proses transmisi tenaga listrik.
Penyaluran tenaga listrik pada transmisi menggunakan arus bolak-balik (AC) ataupun dengan arus searah (DC). Penggunaan arus bolak-balik yaitu dengan sistem tiga-fasa. Saluran transmisi dengan menggunakan sistem arus bolak-balik tiga-fasa merupakan sistem yang banyak digunakan, mengingat kelebihan sebagai berikut :
1.        Mudah pembangkitannya,
2.        Mudah pengubahan tegangannya,
3.        Dapat menghasilkan medan magnet putar,
4.        Dengan sistem tiga-fasa, daya yang disalurkan lebih besar dan nilai sesaatnya konstan.

  1. Representasi Saluran Transmisi
             Representasi saluran transmisi dilakukan untuk mempermudah dalam perhitungan-perhitungan parameter-parameter yang terdapat dalam saluran transmisi. Untuk merepresentasikan saluran transmisi ke dalam rangkaian ekivalennya, tergantung dari panjang saluran transmisi tersebut. Disain saluran transmisi didasarkan atas jumlah daya yang harus disalurkan dari pusat-pusat pembangkit ke pusat beban, jarak dan jenis medan yang harus dilalui, biaya yang tersedia dan pertumbuhan beban di waktu mendatang. Peningkatan tegangan pada saluran transmisi mempunyai beberapa keuntungan sebagai berikut :
  • Untuk penyaluran daya yang sama, arus yang dialirkan menjadi berkurang sehingga jatuh tegangan menjadi kecil dan tentunya rugi-rugi transmisi dapat diperkecil.
  • Penggunaan bahan konduktor pada kawat penghantar akan berkurang dengan bertambahnya tinggi tegangan transmisi.
  •  Luas penampang konduktor menjadi berkurang sehingga struktur penyangga konduktor menjadi lebih kecil.

     Akan tetapi, dengan bertambah tingginya tegangan transmisi, berarti jarak antar fasa kawat penghantar harus lebih besar dan panjang gandengan isolator harus lebih besar. Saluran transmisi pada dasarnya merupakan rangkaian listrik yang memiliki konstanta atau parameter yang terbagi sepanjang saluran, terdiri atas resistansi, induktansi, kapasitansi dan konduktansi.Parameter-parameter tersebut tidak terletak secara terkonsentrasi pada satu tempat, melainkan terbagi rata sepanjang saluran. Kinerja saluran transmisi tergantung dari banyaknya parameter tersebut.

Source :
Zuhal, Dasar Teknik Tenaga Listrik dan Elektronika Daya, Jakarta: PT.Gramedia Pustaka                     Utama, 1995.
W. D. Stevenson, Analisa Sistem Tenaga Listrik, Edisi Keempat, Jakarta: Erlangga, 1983.



Friday, April 7, 2017

Pertimbangan Pembangunan Pembangkit

    Salah satu bagian terpenting dari sitem tenaga listrik adalah pembangkit tenaga listrik, sebab energi listrik berasal dari sini. Fasilitas sub sitem tenaga listrik lainya (penyaluran, distribusi dan instalasi milik pelanggan) pembangunannya tentu akan mengikuti atau berdasarkan tersediannya energi listrik di pembangkit. Untuk membangun tenaga listrik banyak hal yang dijadikan pertimbangan.

   Dalam pembangunan pembangkit tenaga listrik secara umum ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan, yaitu :

1. Pertimbangan dari segi pemakaian pembangkit tenaga listrik itu sendiri, apakah untuk melayani dan menanggung beban puncak, beban yang bersifat fluktuatif, atau hanya untuk stand by saja,

2.  Biaya pembangunannya harus ekonomis dan diupayakan memakan waktu sesingkat mungkin,

3.  Harus dipertimbangkan kemungkinan bertambahnya beban, karena hal ini akan berkaitan dengan kemungkinan perluasan pembangkit dan penambahan beban terpasang pada pembangkit,

4. Tersedianya bahan serta sarana dan prasarana baik untuk pembangkit itu sendiri maupun untuk penyalurannya, karena hal ini merupakan suatu kesatuan untuk melayani beban.



Source :
W. D. Stevenson, Analisa Sistem Tenaga Listrik, Edisi Keempat, Jakarta: Erlangga, 1983.
D.Marsudi, Pembangkitan Energi Listrik, Jakarta: Erlangga, 2005.

Thursday, April 6, 2017

Privacy Policy

Privacy Policy for ILMU KELISTRIKAN

If you require any more information or have any questions about our privacy policy, please feel free to contact us by email at https://kagakudenki.blogspot.com/p/contact.html.
At https://kagakudenki.blogspot.com we consider the privacy of our visitors to be extremely important. This privacy policy document describes in detail the types of personal information is collected and recorded by https://kagakudenki.blogspot.com and how we use it.
Log Files
Like many other Web sites, https://kagakudenki.blogspot.com makes use of log files. These files merely logs visitors to the site - usually a standard procedure for hosting companies and a part of hosting services's analytics. The information inside the log files includes internet protocol (IP) addresses, browser type, Internet Service Provider (ISP), date/time stamp, referring/exit pages, and possibly the number of clicks. This information is used to analyze trends, administer the site, track user's movement around the site, and gather demographic information. IP addresses, and other such information are not linked to any information that is personally identifiable.
Cookies and Web Beacons
https://kagakudenki.blogspot.com uses cookies to store information about visitors' preferences, to record user-specific information on which pages the site visitor accesses or visits, and to personalize or customize our web page content based upon visitors' browser type or other information that the visitor sends via their browser.
DoubleClick DART Cookie
→ Google, as a third party vendor, uses cookies to serve ads on https://kagakudenki.blogspot.com.
→ Google's use of the DART cookie enables it to serve ads to our site's visitors based upon their visit to https://kagakudenki.blogspot.com and other sites on the Internet.
→ Users may opt out of the use of the DART cookie by visiting the Google ad and content network privacy policy at the following URL - http://www.google.com/privacy_ads.html
Our Advertising Partners
Some of our advertising partners may use cookies and web beacons on our site. Our advertising partners include ....... 
  • Google
While each of these advertising partners has their own Privacy Policy for their site, an updated and hyperlinked resource is maintained here: Privacy Policies.
You may consult this listing to find the privacy policy for each of the advertising partners of https://kagakudenki.blogspot.com.
These third-party ad servers or ad networks use technology in their respective advertisements and links that appear on https://kagakudenki.blogspot.com and which are sent directly to your browser. They automatically receive your IP address when this occurs. Other technologies (such as cookies, JavaScript, or Web Beacons) may also be used by our site's third-party ad networks to measure the effectiveness of their advertising campaigns and/or to personalize the advertising content that you see on the site.
https://kagakudenki.blogspot.com has no access to or control over these cookies that are used by third-party advertisers.
Third Party Privacy Policies
You should consult the respective privacy policies of these third-party ad servers for more detailed information on their practices as well as for instructions about how to opt-out of certain practices. https://kagakudenki.blogspot.com's privacy policy does not apply to, and we cannot control the activities of, such other advertisers or web sites. You may find a comprehensive listing of these privacy policies and their links here: Privacy Policy Links.
If you wish to disable cookies, you may do so through your individual browser options. More detailed information about cookie management with specific web browsers can be found at the browsers' respective websites. What Are Cookies?
Children's Information
We believe it is important to provide added protection for children online. We encourage parents and guardians to spend time online with their children to observe, participate in and/or monitor and guide their online activity. https://kagakudenki.blogspot.com does not knowingly collect any personally identifiable information from children under the age of 13. If a parent or guardian believes that https://kagakudenki.blogspot.com has in its database the personally-identifiable information of a child under the age of 13, please contact us immediately (using the contact in the first paragraph) and we will use our best efforts to promptly remove such information from our records.
Online Privacy Policy Only
This privacy policy applies only to our online activities and is valid for visitors to our website and regarding information shared and/or collected there. This policy does not apply to any information collected offline or via channels other than this website.
Consent
By using our website, you hereby consent to our privacy policy and agree to its terms.
Privacy Policy Online Approved Site
Update
This Privacy Policy was last updated on: Thursday, April 6th, 2017.
Should we update, amend or make any changes to our privacy policy, those changes will be posted here.

Keuntungan dan Kelemahan Sistem Interkoneksi

         Berikut ini merupakan keuntungan dan kelemahan dari sistem interkoneksi: 
    • Keuntungan :
      1. Sistem interkoneksi adalah pengembangan dari sistem mesh / network,
      2. Dapat menyalurkan tenaga listrik dari beberapa pusat pembangkit tenaga listrik,  
      3. Penyaluran tenaga listrik dapat berlangsung terus-menerus (tanpa putus), walaupun daerah kepadatan beban cukup tinggi dan luas,
      4. Memiliki keterandalan dan kualitas sistem yang tinggi,
      5. Apabila salah satu Pembangkit mengalami kerusakan, maka penyaluran tenaga listrik dapat dialihkan ke Pusat Pembangkit lainnya.
    • Kelemahan :
      1.  Memerlukan biaya yang cukup mahal,   
      2. Memerlukan perencanaan yang lebih matang,
      3.  Saat terjadi gangguan hubung singkat pada penghantar jaringan, maka semua pusat pembangkit akan tergabung di dalam sistem dan ikan ikut menyumbang arus hubung singkat ketempat gangguan tersebut,
      4. Jika terjadi gangguan pada unit-unit mesin pusat pembangkit, maka akan mengakibatkan jatuhnya sebagian atau seluruh sistem,
      5. Perlu menjaga keseimbangan antara produksi dengan pemakaian.
Source :
W. D. Stevenson, Analisa Sistem Tenaga Listrik, Edisi Keempat, Jakarta: Erlangga, 1983.
D.Marsudi, Pembangkitan Energi Listrik, Jakarta: Erlangga, 2005.




s



Sistem Interkoneksi

              Sistem interkoneksi adalah suatu sistem tenaga listrik yang terdiri dari beberapa pusat listrik (pembangkit) dan beberapa gardu induk (GI) yang saling terhubung (terinterkoneksi) antara satu dengan yang lain melalui sebuah saluran transmisi dan melayani beban yang ada pada semua gardu induk (GI) yang terhubung.



Sistem Interkoneksi


       Gambar diatas menunjukkan sebagian dari sistem interkoneksi yang terdiri dari pusat pembangkit listrik, gardu induk (GI) beserta subsistem distribusinya. Tujuan dari sistem interkoneksi yaitu untuk menjaga kontinuitas penyediaan tenaga listrik karena apabila salah satu pusat pembangkit mengalami gangguan masih dapat disuplai dari pembangkit lain yang terhubung secara interkoneksi.


Source :
W. D. Stevenson, Analisa Sistem Tenaga Listrik, Edisi Keempat, Jakarta: Erlangga, 1983.
D.Marsudi, Pembangkitan Energi Listrik, Jakarta: Erlangga, 2005.




Sistem Tenaga Listrik

      Sistem tenaga listrik  adalah suatu sistem yang berfungsi untuk membangkitkan, mentransmisikan, dan mendistribusikan energi listrik dari pusat pembangkit ke konsumen. Komponen utama dari sistem tenaga listrik adalah pembangkit, transmisi dan distribusi. Pembangkit adalah tempat mengkonversikan energi primer menjadi energi listrik. Energi primer ini dapat berupa uap, air, gas, diesel, angin, matahari ataupun sumber-sumber lainnya. 

Diagram Satu Garis Sistem Tenaga Listrik



                Pembangkit umumnya menghasilkan tenaga listrik dengan tegangan antara 6-20 kV yang kemudian, dengan bantuan transformator penaik tegangan (step-up), tegangan tersebut dinaikkan menjadi 150-500 kV. Hal ini bertujuan untuk mengurangi rugi-rugi yang dapat terjadi selama proses transmisi tenaga listrik. Beberapa sistem tenaga menurunkan level tegangan, dengan bantuan transformator penurun tegangan (step-down), menjadi tegangan subtransmisi yaitu sebesar 70 kV. Penurunan tegangan bertujuan untuk mengurangi resiko yang dapat ditimbulkan oleh tegangan yang terlalu tinggi ketika saluran transmisi sudah mendekati pemukiman penduduk. Tegangan ini kemudian akan diturunkan lagi menjadi level tegangan distribusi primer sebesar 20 kV, yang kemudian akan disalurkan ke konsumen-konsumen besar. Setelah energi listrik disalurkan melalui jaringan distribusi primer, maka tegangannya akan diturunkan dalam gardu-gardu distribusi menjadi tegangan rendah dengan besar tegangan 380/220 Volt. 


Source :
Zuhal, Dasar Teknik Tenaga Listrik dan Elektronika Daya, Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama, 1995.
W. D. Stevenson, Analisa Sistem Tenaga Listrik, Edisi Keempat, Jakarta: Erlangga, 1983.