Thursday, April 6, 2017

Sistem Tenaga Listrik

      Sistem tenaga listrik  adalah suatu sistem yang berfungsi untuk membangkitkan, mentransmisikan, dan mendistribusikan energi listrik dari pusat pembangkit ke konsumen. Komponen utama dari sistem tenaga listrik adalah pembangkit, transmisi dan distribusi. Pembangkit adalah tempat mengkonversikan energi primer menjadi energi listrik. Energi primer ini dapat berupa uap, air, gas, diesel, angin, matahari ataupun sumber-sumber lainnya. 

Diagram Satu Garis Sistem Tenaga Listrik



                Pembangkit umumnya menghasilkan tenaga listrik dengan tegangan antara 6-20 kV yang kemudian, dengan bantuan transformator penaik tegangan (step-up), tegangan tersebut dinaikkan menjadi 150-500 kV. Hal ini bertujuan untuk mengurangi rugi-rugi yang dapat terjadi selama proses transmisi tenaga listrik. Beberapa sistem tenaga menurunkan level tegangan, dengan bantuan transformator penurun tegangan (step-down), menjadi tegangan subtransmisi yaitu sebesar 70 kV. Penurunan tegangan bertujuan untuk mengurangi resiko yang dapat ditimbulkan oleh tegangan yang terlalu tinggi ketika saluran transmisi sudah mendekati pemukiman penduduk. Tegangan ini kemudian akan diturunkan lagi menjadi level tegangan distribusi primer sebesar 20 kV, yang kemudian akan disalurkan ke konsumen-konsumen besar. Setelah energi listrik disalurkan melalui jaringan distribusi primer, maka tegangannya akan diturunkan dalam gardu-gardu distribusi menjadi tegangan rendah dengan besar tegangan 380/220 Volt. 


Source :
Zuhal, Dasar Teknik Tenaga Listrik dan Elektronika Daya, Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama, 1995.
W. D. Stevenson, Analisa Sistem Tenaga Listrik, Edisi Keempat, Jakarta: Erlangga, 1983.



0 comments:

Post a Comment